Langsung ke konten utama

POLUSI

POLUSI
(Pengenalan Organisasi Lingkungan Mahasiswa)


kaderisasi adalah bentuk pembelajaran yang akan membentuk kader yang siap meneruskan perjuangan suatu visi dari organisasi dan dapat menciptakan kader yang siap menjalankan fungsi mahasiswa/mahasiswi seutuhnya.

tetapi pada saat zaman sekarang proses kaderisasi banyak yang mengartikannya dengan bentuk yang sifatnya perploncoan, sehingga banyak aturan yang membatasi ruang gerak mahasiswa khususnya dalam proses kaderisasi. aturan tersebut membuat pengkaderan menjadi formalitas semata karna moral dan ilmu yang ingin ditanamkan didalamnya semakin berkurang, efeknya terhadap mahasiswa zaman sekarang mereka kurang paham tentang apa itu organisasi itu sendiri dan peran fungsi mahasiswa. 

Himateli Unmul dengan ketatnya aturan tetap berusaha mengikutinya dengan tidak terlepas dari hasil yang didapatkan dalam kaderisasi ini untuk mahasiswa yang siap menopang organisasi dan siap untuk terjun dalam membantu menyampaikan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah khususnya. 

dibawah ini sebagian kecil foto yang ada pada saat POLUSI tahun 2016 :

Persiapan Menuju Ruangan Untuk Materi

Pengukuhan Kader Himateli UNMUL

Foto Bersama Pada Akhir Pengkaderan

Makan Bersama Antara keluarga Besar HIMATELI UNMUL dan Mahasiswa Baru

Outbond untuk menjalin kekeluargaan ditemani Penanggung Jawab

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kajian Air Permukaan di Sekitar Area TPA Bukit Pinang Samarinda

KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan karunia-Nya berupa rahmat, sehingga penyusunan Kajian oleh Departemen Kajian dan Penelitian Lingkungan Hidup (KPLH) yang berjudul “Kajian Air Permukaan di Sekitar Area TPA Bukit Pinang Samarinda” dapat di selesaikan tepat pada waktunya. Penyusunan Kajian ini dilaksanakan berdasarkan isu lingkungan yang ada serta berlandaskan pada Program Kerja Departemen KPLH Himateli Unmul pada periode 2017/2018. Pada penyusunan kajian ini penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu selama penulisan. Penulis menyadari dalam penyusunan kajian ini masih belum sempurna, sehingga saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan kajian selanjutnya. Penulis berharap kajian ini dapat bermanfaat bagi yang membaca. Samarinda,

KUALITAS KASGOT PADA PERKEMBANGBIAKAN MAGGOT DALAM BENTUK PAKAN SAMPAH ORGANIK

1.       PENDAHULUAN Timbulan sampah meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan pola konsumsi manusia. Sampah merupakan salah satu bentuk konsekuensi dari adanya aktivitas alam maupun manusia yang belum memiliki nilai ekonomis. Tidak dapat dipungkiri, sampah akan selalu ada selama aktivitas kehidupan masih terus berjalan. Dalam upaya penanganan permasalahan sampah diperlukan adanya kerjasama yang nyata antara pemerintah dan masyarakat demi terwujudnya lingkungan yang bersih dan nyaman yang didambakan bersama. Peraturan Pemerintah No 81 Tahun 2012 memberikan arahan agar pengelolaan sampah dengan paradigma kumpul angkut buang berubah menjadi model pengelolaan sampah yang didasari dengan pengurangan dan penanganan sampah di sumber. Pola pikir masyarakat diarahkan pada kegiatan pengurangan sampah dan penanganannya (Auliani, 2021) .   Menurut data Badan Pusat Statistik Kota Samarinda tahun 2021 tercatat sampah yang terangkut sebesar 661,740.00 kg, dengan persentase

Analisis Tingkat Kenyamanan Ruang Terbuka Hijau Taman Cerdas Kota Samarinda Berdasarkan Temperature Humidity Index

   KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan Kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya maka laporan kajian dan penelitian yang berjudul “Analisis Tingkat Kenyamanan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Cerdas Kota Samarinda Berdasarkan Temperature Humidity Index (THI)” ini dapat diselesaikan dengan baik. Laporan kajian dan penelitian ini disusun sebagai bentuk pemenuhan salah satu program kerja HIMATELI UNMUL yaitu pelaksanaan kajian dan penelitian berbasis lingkungan hidup, dimana dalam laporan ini dijelaskan secara lengkap dan terperinci mengenai  hal-hal yang mengenai tentang bagaimana suhu dan kelembapan udara di Taman Cerdas Kota Samarinda serta tingkat kenyamanan pada lokasi penelitian berdasarkan THI. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Kajian dan Penelitian ini masih banyak kekurangan, baik dari segi isi, penulisan maupun kata-kata yang digunakan, hal tersebut tidak lepas karena keterbatasan data dan referensi maupun kemampuan penulis. Oleh karena itu,